Senin, 27 Februari 2012

PANDUAN PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM


PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM

Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skla sebagai berikut:
0
:
Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1
:
Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan)
2
:
Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan berurutan (apabila harus berurutan) tetapi ragu-ragu
3
:
Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan berurutan (apabila harus berurutan) dan percaya diri
N/A
:
Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini

KEGIATAN
KASUS

                    PERSIAPAN  PENJAHITAN

1.      Bersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 %, lepaskan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%





2.      Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan:
·         Dalam wadah set partus masukkan: sepasang sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit, chromic catgut atau catgut no.2/0 atau 3/0, pinset
·         Buka alat suntik sekali pakai 10ml, masukkan ke dalam wadah set partus
·         Buka tabung lidokain (lidokain 1% tanpa epinefrin) – perkirakan volume lidokain yang akan digunakan – sesuaikan dengan besar/dalamnya robekan.  Bila tidak tersedia larutan jadi lidokain 1%, dapat digunakan lidokain 2% yang diencerkan 1:1 dengan menggunakan akuades steril.





3.   Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur, dengan posisi litotomi.





4.   Pasang kain bersih di bawah bokong ibu





5.   Atur lampu sorot/senter ke arah vulva/perineum ibu





6.   Pakai satu sarung tangan





7.   Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan lidokain 1% tanpa epinefrin





8.   Lengkapi pemakaian sarung tangan pada ke dua tangan





9.   Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan daerah luka dari darah atau bekuan darah, dan nilai kembali luas dan dalamnya robekkan pada daerah perineum. 





ANESTESI  LOKAL





10. Beritahu ibu akan disuntik yang akan terasa perih dan menyengat





11. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka/robekan perineum, masukkan jarum suntik secara subkutan sepanjang tepi luka.





12. Lakukan aspirasi untuk memastikan ujung jarum memasuki pembuluh darah (ada darah yang terhisap).  Bila ada darah , tarik jarum (sedikit) masukkan kembali. Ulangi kembali prosedur aspirasi (cairan lidokain yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur atau kejang).





13. Suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum.





14.   Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina, lakukan aspirasi. Sambil menarik jarum suntik, infiltrasikan cairan lidokain 1%.  (Bila robekan besar dan dalam, anestesi daerah bagian dalam robekan – alur suntikan anestesi akan berbentuk seperti kipas: tepi perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina))





15.   Lakukan langkah no. 11 s/d 14 untuk ke dua tepi robekan.





16.   Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemberian bahan/larutan anestesi





PENJAHITAN  ROBEKAN

17.   Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan.  





18.   Jika ada perdarahan yang membasahi luka episiotomi, pasang tampon atau kasa ke dalam vagina. (sebaiknya menggunakan tampon berekor benang)





19.   Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian kunci pemegang jarum.





20. Pasang benang jahit (chromic 2-0) pada mata jarum.





21.   Lihat dengan jelas batas luka episiotomi





22.    Lakukan penjahitan pertama ± 1 cm di atas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul mati.  Potong ujung benang yang bebas (ujung benang tanpa jarum) hingga tersisa ± 1 cm.





23.    Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga tepat  di belakang lingkaran himen.





Bila menggunakan benang plain cat gut, buat simpul mati pada jahitan jelujur di belakang lingkaran himen
24.   Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran himen hingga menembus luka robekan bagian perineum.





Bila robekan yang terjadi sangat dalam:
·          Lepaskan jarum dari benang
·          Ambil benang baru dan pasang pada jarum. 
·          Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam untuk menghindari rongga bebas/dead space.
·          Gunting sisa benang
·          Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur semula
25.   Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum sampai ke bagian bawah luka robekan.





Bila menggunakan benang plain cat gut, buat simpul mati pada jahitan jelujur paling bawah
26.   Jahit jaringan subkutis kanan-kiri ke arah atas hingga tepat di muka lingkaran himen.





27.   Tusukkan jarum dari depan lingkaran himen ke mukosa vagina di belakang lingkaran himen.  Buat simpul mati di belakang lingkaran himen dan potong benang hingga tersisa ± 1 cm.





28.   Bila menggunakan tampon/kasa di dalam vagina, keluarkan tampon/kasa. Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan rabalah dinding atas rektum.  (Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan penjahitan ulang)





29.  Nasehati ibu agar :
·          Membasuh perineum dengan sabun dan air, terutama  setelah buang air besar, (arah basuhan dari bagian muka ke belakang), kemudian keringkan dengan handuk bersih.
·          Kembali untuk kunjungan tindak lanjut setelah 1 minggu untuk pemeriksaan jahitan dan rektum  (Rujuk ke dokter jika terjadi fistula)





Lanjutkan langkah/kegiatan untuk Kebersihan & Keamanan sesuai dengan PB Persalinan Normal

Catatan:
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aplikasi Resusitasi Jantung Paru (RJP)

1. Jika kita melihat pasien/korban yang tergeletak tampak tidak, pertama kali yang kita harus lakukan adalah memastikan bahwa lingkungan di...